Fatkhu Makkah ( SKI kelas 5 )

Assalamu’alaikum Warrahmatulloh Wabarokatuh 

Hai Shobat ceria😇😇 dimanapun kalian berada. Apa kabar semua? Semoga shobat ceria beserta keluarga senantiasa dalam lindungan Alloh SWT. Aamiin. 

Mari sebelum kita mulai pembelajaran kali ini, kita mulai dengan berdoa terlebih dahulu, dilanjutkan murojaah Surat An Nahsr ( Pertolongan Alloh/ cerita Fatkhu makkah ) 



Fakhu Makkah
Pembebasan Kota Makkah Tanpa Pertumpahan Darah


 Di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, kaum muslim mengalami banyak dinamika dan peristiwa penting. Tak hanya peperangan, Nabi Muhammad SAW juga telah membawa Islam pada sejarah kemenangan yang penting, yaitu pembebasan kota Makkah atau biasa disebut Fathu Makkah. Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan tahun delapan Hijriyah.

Peristiwa besar ini bermula saat adanya Perjanjian Hudaibiyah pada tahun 6 Hijriyah. Inti dari perjanjian itu adalah adanya kesepakatan bahwa siapa saja boleh memilih untuk bergabung di kubu mana pun, baik kubu Nabi Muhammad SAW maupun kubu kaum Quraisy Makkah. Suku Khuza’ah memutuskan untuk bergabung dengan kubu Nabi Muhammad SAW dan suku Bakr memilih untuk bergabung dengan kubu kaum kafir Quraisy Makkah. Pada zaman jahiliyah, kedua suku tersebut punya riwayat terjadinya pertumpahan darah dan permusuhan. Namun, dengan adanya Perjanjian Hudaibiyah, kedua suku tersebut melakukan gencatan senjata.

Bani Bakr ternyata merencanakan serangan diam-diam terhadap suku Khuza’ah, dan penyerangan tersebut dibantu oleh kaum kafir Quraisy. Menghadapi serangan tersebut, suku Khuza’ah pun melaporkannya pada Nabi Muhammad SAW. Karena merasa bahwa dirinya telah melanggar perjanjian, orang kafir Quraisy pun mengutus Abu Sufyan ke Madinah untuk membujuk Rasulullah dan memerbarui isi perjanjian. Sayangnya upaya tersebut tidak diindahkan oleh Rasulullah, hingga Abu Sufyan memutuskan untuk mendatangi Abu Bakar dan Umar agar membantunya. Lagi-lagi, usaha tersebut gagal.

Sebagai upaya selanjutnya, Abu Sufyan pun memutuskan untuk menemui Ali bin Abi Thalib. Namun, permintaan itu pun ditolak oleh Ali. Penghianatan tersebut membuat Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabat untuk menyiapkan senjata dan pasukan perang. Beliau mengajak para sahabat untuk menyerang Makkah. Nabi pun bersabda,

“Ya Allah, buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.”

Rasul pun mengutus pasukan sebanyak 80 orang menuju perkampungan antara Dzu Khasyab dan Dzul Marwah pada awal bulan Ramadan. Hal ini dilakukan agar ada anggapan bahwa Rasulullah akan menuju perkampungan tersebut. Sementara itu, ada seorang sahabat Muhajirin, Hatib bin Abi Balta’ah menulis surat untuk dikirimkan ke orang Quraisy. Surat tersebut berisi kabar bahwa Nabi Muhammad SAW telah berangkat menuju Makkah untuk melakukan serangan dadakan.

Dengan kebesaran Allah, Nabi pun mengetahui pengiriman surat tersebut dan mengutus sahabat Ali bin Abi Thalib untuk mengambil surat tersebut dan menyerahkannya pada Rasulullah. Rasul pun menanyakan perihal surat tersebut pada Hatib, dan ia menjawab bahwa hal itu dilakukan agar kemudian kaum musyrikin Quraisy melindungi keluarga dan kerabat yang ada di lingkungan Quraisy.


Tanggal 10 Ramadan 8 H, Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kota Madinah diwakilkannya kepada Abu Ruhm Al-Ghifary.

Ketika sampai di Dzu Thuwa, Nabi Muhammad membagi pasukannya, yang terdiri dari tiga bagian, masing-masing adalah:

  1. Khalid bin Walid memimpin pasukan untuk memasuki Mekkah dari bagian bawah,
  2. Zubair bin Awwam memimpin pasukan memasuki Mekkah bagian atas dari bukit Kada', dan menegakkan bendera di Al-Hajun,
  3. Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan dari tengah-tengah lembah hingga sampai ke Mekkah. Menurut pendapat lain, empat bagian pasukan, bagian yang keempat dipimpin oleh
  4. Sa'ad bin 'Ubadah memimpin orang madinah supaya memasuki Mekkah dari arah sebelah barat.[2]

Dari Al-Hajun Nabi Muhammad memasuki Mesjid Al-Haram dengan dikelilingi kaum Muhajirin dan Anshar. Setelah thawaf mengelilingi Ka'bah, Nabi Muhammad mulai menghancurkan berhala dan membersihkan Ka'bah. Dan selesailah pembebasan Mekkah.


Alhamdulillah telah selesai pembelajaran hari ini, mari kita tutup dengan do'a 


Wassalamulaiakum Warrahmatulloh Wa barokatuh.

Terima Kasih 😊😊😊

0 komentar:

Posting Komentar