TEMA 5 SUBTEMA 2 MUATAN SBDP ( Pola Lantai Tari dan Properti Tari Derah )

Assalamu’alaikum Warrahmatulloh Wabarokatuh 

Hai Shobat ceria😇😇. Apa kabar semua? 

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat memahami berbagai jenis properti tari daerah dan fungsinya

2. Siswa dapat memahami berbagai jenis pola lantai tari daerah 

3. Siswa dapat mempraktekkan berbagai jenis tari daerah dengan iringan musik.

Tarian Daerah

 Kehidupan masyarakat Indonesia dan alam sekitarnya sering dituangkan dalam tarian. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

  • Tari Caping Ngancak (Lamongan, Jawa Timur), menceritakan tentang kehidupan petani, mulai dari menanam, merawat, hingga memanen padi. Properti yang digunakan adalah caping bambu berbentuk kerucut.
  • Tari Alang Babega (Minangkabau, Sumatera Barat), menggambarkan burung elang yang terbang, mengepakkan sayap, mencari mangsa, dan menukik.
  • Tari Payung (Minangkabau, Sumatera Barat), menceritakan tentang pergaulan muda-mudi. Properti yang digunakan adalah payung.
  • Tari Turuk Langgai (Pulau Nias, Sumatera Utara), menggambarkan aneka gerak hewan seperti unggas, kelinci, dan monyet dengan tujuan memberikan penghiburan kepada si sakit agar segera sembuh. Properti yang digunakan adalah hiasan kepala berupa manik-manik dan bulu unggas dan tangkai daun.
Beberapa tarian menggunakan properti lebih dari satu jenis. Properti adalah benda-benda yang digunakan sebagai alat pelengkap tarian. Manfaat properti dalam tarian sebagai berikut:
  • sebagai media penyampaian pesan tarian
  • memperjelas karakter tarian
  • memperindah tarian

Pola lantai tari daerah 
jangan tiru adegan tarian kartun yang berjilbab, kita belajar pola tarian saja, bukan meniru sikap penari kartun dividio. tetap bersikap sesuai dengan norma agama, ingat malu sebagian dari iman 


Pola Lantai dalam Seni Tari :

Pola Lantai Tari merupakan garis-garis di lantai yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari dari perpindahan tempat satu ke tempat lainnya. Pola yang juga disebut garis imajiner ini sengaja dibuat oleh formasi penari kelompok.

Garis tersebut dapat digambarkan dengan melihat formasi para penari ketika sedang memperagakan tarian. Pola lantai tari bisa dilakukan oleh penari tunggal, berpasangan atau berkelompok, meskipun sebagian besar pola tari dilakukan oleh berkelompok.

Fungsi dari pola lantai yaitu untuk menata gerakan tarian, membentuk komposisi dalam pertunjukan tarian dan menciptakan kekompakan antar anggota penari. Dengan adanya pola lantai, tarian yang disajikan akan lebih indah dan menarik untuk ditonton. Sebenarnya dalam pola lantai terdapat dua garis dasar yaitu garis lurus dan melengkung.

Tujuan dengan menguasai pola lantai yaitu penari akan lebih mudah melakukan perpindahan gerak. Sehingga sang penari akan mengetahui area mana yang menjadi area miliknya tanpa harus khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya.

Garis lurus sendiri terbagi atas tiga jenis yaitu vertikal, horizontal dan diagonal. Namun dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pola lantai juga mengalami pengembangan yaitu ada beberapa pola lantai lain berupa zig zag, segitiga, segi empat dan segi lima. Pola lantai melengkung juga mengalami pengembangan yaitu lingkaran, lengkung ke depan, melengkung ke belakang dan angka delapan.

Jenis Pola Lantai dalam Tari :

Pola Lantai Tari
@senipedia.id

1. Pola Lantai Lurus Vertikal.

Vertikal memiliki arti lurus memanjang. Pola lantai lurus vertikal berarti pola lantai yang lurus dan memanjang. Para penari berjumlah lebih dari satu orang dan akan membentuk formasi lurus baik dari depan ke belakang maupun sebaliknya.

Pola lantai jenis ini biasanya digunakan pada tari klasik karena pola lurus memberikan kesan yang sederhana tetapi tetap kuat. Pola lantai melambangkan antara ikatan manusia dengan tuhannya karena pada dasarnya Tuhan adalah Sang Pencipta kehidupan termasuk menciptakan manusia.

Beberapa tarian daerah yang menggunakan pola lantai ini adalah tari serimpi dari tarian Jawa Tengah, tari yospan dari Papua, tari pasambahan dari Sumatera Barat dan tari baris cengkedan dari Bali.

  • Pola Lantai Vertikal
pola-lantai-vertikal

2. Pola Lantai Horizontal.

Pola lantai horizontal sebenarnya sama seperti pola lurus vertikal dimana pola lantai bergaris lurus. Hanya saja pada pola lantai horizontal, bentuk barisan dari kiri ke kanan maupun dari kanan ke kiri. Beberapa tarian yang menggunakan pola lantai horizontal yaitu tari indang dari Sumatera Barat dan tari saman dari Aceh.
Ada beberapa penafsiran mengenai pola tari horizontal. Pola horizontal disebut melambangkan antara ikatan manusia satu dengan manusia yang lain. Pada dasarnya manusia pasti membutuhkan bantuan dari manusia lainnya.
  • Pola Lantai Horizontal
pola-lantai-horizontal

3. Pola Lantai Diagonal.

Sesuai dengan namanya, pola lantai diagonal membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai ini memberikan kesan yang dinamis tetapi tetap kokoh untuk para penonton atau penikmatnya. Tarian daerah yang menggunakan pola lantai ini adalah tari sekapur sirih dari Jambi, tari gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan dan tari pendet dari Bali.

  • Pola Lantai Diagonal
pola-lantai-diagonal



4. Pola Garis Melengkung , melingkar

Pola garis melengkung sendiri terdiri dari tiga macam yaitu garis lingkaran, angka delapan, huruf U dan lengkung ular. Pola garis yang melengkung akan memberikan kesan yang lembut tetapi lemah. Tarian rakyat dan tarian tradisional banyak yang menggunakan pola jenis ini. Misalnya tari ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, tari piring dari Sumatera Barat dan tari randai dari Sumatera Barat.

  • Pola Lantai Melingkar atau Melengkung
pola-lantai-melingkar

Pentingnya Memahami Pola Lantai Pada Tari Tradisional :

Memahami pola lantai pada tari tradisional sangat penting agar penari mudah dalam melakukan gerakan tarian. Penari mampu mengatur jarak sendiri dengan penari lainnya. Mampu mengatur jarak maka akan mencegah antar penari bersinggungan badan maupun kesalahan dalam memperagakan gerakan.

1. Menjaga setiap penari tidak bertabrakan.

Menguasai pola lantai mampu menjaga penari agar tidak bertabrakan dengan penari lainnya. Tarian tradisional sendiri memiliki gerakan yang indah dan mengalami banyak gerakan yang memungkinkan penari saling bertabrakan ketika tidak menguasai pola lantai.


2. Membantu Penari menentukan gerakan selanjutnya.

Ketika penari berpindah dari area satu ke area lain maka gerakan mereka pun akan berbeda juga. Dengan adanya pola lantai maka penari bisa menentukan gerakan seperti apa untuk selanjutnya.

3. Penari lebih energik.

Pentingnya memahami pola lantai dan mangaplikasikan ke dalam tarian mampu membuat penari terkesan lebih energik dan menarik. Banyaknya perpindahan tanpa adanya pola lantai justru akan membuat tarian berantakan. Namun dengan adanya pola lantai justru akan memberikan kesan yang lebih teratur dan memukau.

4. Menciptakan kekompakan.

Memahami pola lantai mampu menciptakan kekompakan antar penari. Karena setiap penari akan terlihat bergerak leluasa memenuhi panggung dengan kompak tanpa perlu berkomunikasi secara verbal. Semua gerakan telah diatur melalui pola lantai yang diciptakan oleh para koreografer.

5. Ciri Khas Suatu Tarian.

Pola lantai mampu memberikan ciri khas dari suatu tarian. Masyarakat atau para penonton akan lebih mudah mengetahui ciri khas dari tari tradisional tersebut melalui pola lantai pada tarian.

Baca juga: Sejarah Tarian Kabasaran dan Filosofinya

Contoh Tarian Yang Menggunakan Pola :

Contoh Tarian Yang Menggunakan Pola
@sanjayaops.com

1. Tari Bedhaya Semang.

Tarian Bedhaya Semang berasal dari Yogyakarta yang termasuk ke dalam jenis tari klasik. Tari ini memiliki pola lantai dan makna tertentu. Pola lantai yang digunakan yaitu gawang jejer wayang, gawang perang, gawang tiga-tiga dan gawang kalajengking.

Salah satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang paling dikenal yaitu rakit lajur. Pola lantai ini menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia. Unsur tersebut adalah rasa, cahaya, sukma, nafsu dan perilaku

2. Tari Jaran Kepang.

Tari Jaran Kepang juga berasal dari Yogyakarta. Berdasarkan koreografi, tarian ini termasuk ke dalam jenis tari rakyat dengan memiliki pola lantai gabungan antara unsur lengkung dan lurus. Pola yang digunakan pada tarian yaitu pola melingkar, garis lurus ke depan dan garis horizontal.

3. Tari Pendet.

Tari Pendet merupakan tarian populer yang berasal dari Bali. Tari Pendet lahir ketika ada ritual sakral Odalan di pura dengan cara memendet. Setelah pendeta Hindu mengumandangkan mantra maka mereka akan memendet. Pola lantai yang digunakan pada tarian ini berupa pola huruf V, pola lantai lurus dan menghadap ke samping kanan dan kiri. Pola tersebut pola sederhana dibanding dengan tarian pendet lainnya.

Pola lantai tari menjadi bagian penting yang harus diketahui oleh para penari. Banyak manfaat yang diperoleh ketika menguasai pola lantai. Tidak hanya pertunjukan tarinya saja yang bagus dan menarik, tetapi mempermudah penari dalam melakukan gerakan.

Nah, bagaimana pembelajarannya? Menarik ya! Setelah ini, kamu harus mengerjakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana pemahamanmu terhadap pembelajaran ini. Jika nilaimu belum memuaskan, jangan menyerah untuk terus belajar ya!

Alhamdulillah telah selesai pembelajaran hari ini,  mari kita akhiri dengan berdoa agar apa yang kita lakukan di ridhai Alloh.



Semoga ilmunya bermanfaat, salam sehat dan tetap semangat.

Wassalamualaikum Warrahmatullohi Wabarokatuh.

0 komentar:

Posting Komentar