ADAB terhadap Guru dan Adab Menuntut ilmu

 Pendahuluan 

1. Berdo'a 

Mari shobat Ceria semuanya , kita awali pembelajaran hari ini dengan berdo'a


2. Mari kita dengarkan tausiyah dari ulama tentang adab menuntut ilmu  😊😊



Akhir-akhir ini mungkin kita sudah mendengar beberapa kasus perseteruan yang terjadi antara guru dengan muridnya, atau orangtua murid dengan guru yang berakhir tidak baik bahkan sampai dibawa ke meja hijau.

Di dalam Islam, guru merupakan orang berilmu yang dihormati selagi apa yang disampaikannya merupakan kebenaran dan sesuai dengan yang Rasulullah ajarkan dan tidak melanggar aturan Alloh. Karena fakta, kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas. Dulu bahkan, memperoleh pengetahuan tentang hadits atau mencari ilmu lain, orang-orang rela melakukan perjalanan jauh dapat duduk di majlis ilmu pengetahuan dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh gurunya. 

Murid dan guru ibarat antara anak dan orang tua di sekolah yang seharusnya diterapkan adanya adab terhadap guru Murid membutuhkan kehadiran guru sebagai orang yang memiliki pengetahuan  dan mampu mengajarkannya kepada murid. Sekecil apapun yang diajarkan, guru tetaplah guru yang harus dihargai dan dihormati. Komunikasi dan interaksi yang terjalin antara murid dan guru haruslah disertai dengan adab sebagai rasa hormat yang tinggi kepada sang guru. Bentuk penghormatan baik dalam lisan maupun perilaku harus selalu diterapkan dan menjadi kewajiban bagi setiap murid. Terlebih jika guru tersebut adalah guru agama, di mana memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah SWT. Menuntut ilmu adalah mencari keberkahan dari Allah SWT melalui guru. Oleh karena itu, jika sebagai murid tidak memiliki rasa tunduk dan hormat, keberkahan tersebut tidak dapat mengalir dengan lancar. Begitu pun dengan proses ketika mencari ilmu yang dapat menemui hambatan di jalannya dan akhirnya ilmu yang didapat menjadi kurang bermanfaat

Seperti kisah syeh Siti Jenar ( versi kisah guru nya saya yaa)

Syeh siti Jenar adalah murid yang luar biasa cerdas, bahkan bisa mengungguli kemampuan gurunya ( salah satu wali songo). selain cerdas ia juga pecinta ilmu,punya kegigihan dan kemauan yang keras untuk menuntut ilmu, namun karena kurang menguasai adab dalam menuntut ilmu dan guru mak ilmu yang diperolehnya menjadi kurang bermanfaat bahkan kemudia ia di larang dan mendapatkan hukuman.

Menghormati Guru Dalam Islam

Islam memiliki cara menghormati guru .Beberapa diantaranya sebagai berikut:

 

1. Menyelesaikan Tugas dengan Tepat Waktu

Mengerjakan tugas sebaik-baiknya dan diselesaikan tepat pada waktunya adalah sebagai bentuk menghormati guru yang telah menularkan ilmunya dan berharap ilmu tersebut dapat terpatri dalam pikiran dan hati murid-muridnya.

2. Memperhatikan Guru yang Mengajar

Tidak berbicara dan menyimak serta mencatat apa yang diterangkan oleh guru berarti menghargai keberadaan guru yang sedang mengajari muridnya akan ilmu pengetahuan. Sehingga dengarkan baik-baik dan dapat melakukan aktivitas lain setelah guru selesai menerangkan.

3. Bersikap Lembut

Janganlah berbicara atau berlaku kasar kepada guru. Bersikaplah lemah lembut sebagai bentuk rasa sayang seorang murid kepada gurunya.

4. Memberi salam, memberikan senyuman atau menyapa ketika bertemu di manapun dan mencium tangannya ( jika bukan muhrim cukuplah menangupkan tangan )

Sapalah jika bertemu guru di jalan. Jika kondisinya menentukan, misalkan tidak macet, usahakan untuk menemui sang guru.

Bentuk rasa hormat kepada guru dapat dilakukan dengan mencium tangan guru. Baik ketika baru saja datang ke sekolah, pulang sekolah, atau ketika tidak sengaja bertemu dijalan

5. Izin Ketika Hendak Meninggalkan Pelajaran

Ketika ada keperluan dan memaksa harus meninggalkan pelajaran, meminta izinlah kepada guru yang sedang mengajar dan jelaskan kemana akan pergi. Sehingga guru dapat tahu dan dapat mengizinkannya dengan alasan yang jelas.

6.Tidak menyela pembicaraan guru

Hormati guru ketika sedang berbicara dengan orang lain. Jika ada yang harus dibicarakan, tunggulah beberapa saat hingga guru menyelesaikan pembicaraannya dan mulailah dengan sopan.

7. Jika berbeda pendapat sampaikan lah dengan santun tanpa merendahkan harga diri guru atau merasa paling pintar.

8. Tidak Menyangkal/ ngeyel

Menyangkal apa yang sedang dijelaskan oleh guru adalah perilaku yang tidak baik. Sebaiknya carilah kembali referensi mengenai hal yang disangkal tersebut, sehingga seorang murid dapat menemukan alasan lain.

6. Guru Berdiri, Murid Juga Berdiri

Sikap ini adalah bentuk sopan santun seorang murid. Jika guru sedang berdiri, maka berdirilah. Dan jika guru sedang duduk, maka duduklah agar murid tidak terlihat lebih di atas dan guru berada di bawah.

7. Tidak Banyak Bertanya Saat Guru Lelah

Kondisi tubuh yang lelah akan tidak baik jika harus melayani sebuah pembicaraan yang terlalu berkepanjangan. Ketahui kondisi guru jika sedang lelah, maka berbicaralah seperlunya dan segera meminta izin agar guru dapat beristirahat.

 

Adab Menuntut Ilmu 

Kehadiran internet memanglah mempermudah dalam membantu proses belajar. Tinggal mengetik apa yang sedang dicari atau ingin diketahui lalu muncullah berbagai macam web yang menyediakan jawaban yang sedang dicari. Namun, menuntut ilmu kepada orang yang berilmu, yakni guru lebih memberikan kemantapan serta seorang guru dapat memberikan pemahaman dengan baik secara langsung kepada muridnya. Untuk adab menuntut ilmu terhadap guru pun seharusnya dapat dilaksanakan sehingga transfer ilmu dari guru kepada murid dapat berjalan secara lancar serta ilmu yang diperoleh menjadi berkah.  Lalu, apa saja adab-adab di dalam menuntut ilmu?

1. Niat Menuntut Ilmu

Berniatlah untuk benar-benar menuntut ilmu karena Allah SWT. Karena Allah SWT lah yang akan memberikan kelancaran dan kemudahan ilmu tersebut dapat masuk ke dalam pikiran murid. Dengan niat yang sungguh-sungguh, mudah-mudahan Allah SWT membantu dan murid dapat dengan mudah menyerap ilmu tersebut. Sehingga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan berokah.

2. Memilih guru

Imam Nawawi dalam kitabnya menuliskan kalau seorang guru bertakwa, maka ditangannya para murid menjadi brilian. Cirinya guru tersebut sering berkumpul dengan ulama. Apabila ingin memilih guru ,lihatlah keilmuannya jelas dan kecintaannya juga jelas. Dia dikenal sebagai guru yang baik , cara mengajarkannya bagus. Hati-hati mengikuti guru yang terkenal dan meninggalkan guru yang tidak terkenal merupakan kebodohan  “

Mendapatkan guru yang sesat nanti juga akan menyesatkan diri.

3. Tidak Sombong

Dalam mencari ilmu, janganlah bersikap sombong. Jika murid merasa mudah menerima pelajaran, amalkan lah ilmu tersebut atau ajarkan kepada teman-teman yang belum memahaminya. Ilmu yang diajarkan dan diamalkan dapat mengalirkan pahala kepada si pemberi atau penyebar ilmu tersebut.

3. Taqwa Kepada Allah SWT

Menjauhkan yang dilarang dan melaksanakan yang diperintahkan Allah SWT adalah cerminan taqwa kepada Allah SWT. Sehingga hal tersebut dapat menjauhkan apapun yang mengahalangi dalam proses menuntut ilmu.

4. Sungguh-Sungguh Dalam Menuntut Ilmu

Jika sudah berniat untuk mencari ilmu, maka carilah dengan sungguh-sungguh. Jangan buat diri menjadi malas untuk belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Karena kelak ilmu itulah yang akan kekal dan mampu menjadi bekal bagi perjalanan hidup di masa yang akan datang.

5. Mencatat

Proses belajar selain membaca dan mendengarkan penjelasan, catatlah poin-poin penting yang telah didapat. Dengan begitu dapat dipelajari kembali ketika sudah meninggalkan kelas belajar. Dan juga materi yang dipelajari tidak hilang begitu saja karena lupa dan tidak dicatat. Dengan mencatat, maka hal-hal kecil namun penting yang disampaikan guru tidak akan luput dari ingatan. Sehingga dapat ditularkan agar ilmu kecil yang bermakna besar tersebut dapat terus diingat.

6. Mengamalkan yang Sudah Dipelajari

Setelah dipelajari, berusahalah mengamalkannya secara konsisten. Sehingga ilmu tersebut tidak hanya berbentuk materi, namun mampu diaplikasikan kepada kehidupan atau lingkungan sekitar agar lebih dirasakan manfaatnya.

7. Berdoa

Berusaha dan berdoa merupakan usaha yang dijalankan secara beriringan. Usaha saja tanpa doa, tidak akan berjalan lancar karena sang pemberi ilmu adalah Allah SWT. Selain itu jika berdoa saja tanpa ada usaha, maka hanya sia-sia. Karena proses belajar adalah serentetan latihan yang harus secara konsisten dilakukan untuk dapat mematangkan ilmu yang dipelajari.

8. Percaya Diri Bisa Menguasai Ilmu

Rasa percaya diri sangat membantu untuk mencapai keberhasilan penguasaan suatu ilmu. Kemantapan yang dibarengi dengan kesungguhan mengusahakannya akan mampu menghasilkan kepuasan akan apa yang sudah dicapai.

9. Ilmu Alloh itu luas

Dengan menganggap bahwa Ilmu alloh itu luas , maka memberikan sebuah rasa rendah hati sang penuntut ilmu dan rasa untuk terus menggali ilmu-ilmu yang lain. Karena ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis. Semakin digali akan melahirkan ilmu-ilmu yang lainnya. Tentunya ini membuat penuntut ilmu tidak merasa puas dengan apa yang sudah dicapai. Menggali dan membuat haus akan ilmu.

10. Membela Kebenaran

Jika di dalam menuntut ilmu, ada suatu hal yang tidak sesuai, maka carilah bukti kebenaran itu. Sehingga alasan atau landasan dapat membantu penuntut ilmu untuk bisa mewujudkan kebenaran yang telah dianggapnya benar tersebut.

11. Mendoakan guru

Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk guru adalah dengan mendoakannya. Jika bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru, mungkin kita masih dalam keadaan bodoh dan tidak tahu banyak hal. Rasulullah bersabda: “Apabila ada yang baik hati kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa menjawabnya, maka doakanlah dia yang telah mencukupi untuk mengembalikan kondisi yang setimpal. ” (HR Bukhari)

12. Tidak membuat gaduh / ribut di hadapan guru

Bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan sesuatu namun orang yang kita ajak berbicara malah mengobrol sendiri? Tidak enak bukan? Begini dengan guru. Ketika mereka sedang menyampaikan sesuatu, maka dengarkanlah dengan seksama. “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami ada burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara ”(HR. Bukhari).

13.  Menghormati hak guru

Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah hak guru tersebut. “Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)

14. Merendahkan diri di hadapan guru

Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong biasanya akan menerima apa yang disampaikan oleh orang lain. Ibnu Jama'ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami 'hal.88)

15.  Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik

Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik. Misalkan ingin bertanya, maka memohonlah ijin dengan sopan dan tidak menyelanya ketika berbicara. Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya.”

16. Bersabar terhadap kesalahan atau ketegasan / sikap kerasnya guru

Guru juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang dengan lembut lembut, juga ada guru yang memiliki cara mengajar yang keras. Ketika sudah merekomendasikan untuk menuntut ilmu, maka sudah seharusnya kita bersabar dalam perjuangan di atas, termasuk bersabar terhadap guru kita. Jangan malah marah atau malas karena tidak ingin bertemu dengan guru yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya” Kewajiban menuntut ilmu tidak akan berhenti sampai kita mati. Maka pahamilah bagaimana adab yang harus dilakukan terhadap guru. Agar ilmu yang kita peroleh menjadi berkah dan bermanfaat. 

17. Mencintai guru

Jika kita membenci seseorang maka hati dan pikiran kita tertutup kebencian sehingga sulit menerima kebenaran yang disampaikan olehnya. Begitu juga ketika seorang murid membenci gurunya, bagaimana mungkin murid akan menerima ilmu dari guru jika hati dan pikirannya tertutup oleh kebencian? Apa yang diajarkan oleh gurunya pasti akan disangkalnya.

Sebaliknya jika kita mencintai guru kita, maka hati dan pikiran kita terbuka sehingga apa yang disampaikan oleh guru, apa yang diajarkan oleh guru kita menerima dengan senang hati serta melaksanakan tugasnya dengan ikhlas.

 

Kesimpulan

Bagaimana jika murid tidak memiliki rasa hormat kepada gurunya?

Tidak ada Keberkahan, usaha dalam menuntut ilmu tidak dapat mengalir dengan lancar, ilmunya kurang bermanfaat.

Bagaimana  cara menghormati guru?

Cara menghormati guru antara lain : 
1. Menyelesaikan Tugas dengan Tepat Waktu
2. Memperhatikan Guru yang Mengajar
3. Bersikap Lembut
4. Menyapa Ketika Bertemu di Jalan
5. Mencium Tangan
6. Izin Ketika Hendak Meninggalkan Pelajaran
7. Tidak Memotong Pembicaraan Guru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Penutup 

Puncak dari Ilmu adalah Akhlak yaitu pribadi yang takut kepada Alloh

Alhamdulillah pembelajaran daring hari ini telah selesai, mari kita amalkan ilmu yang telah kita pelajari. Semoga kita mengamalkan adab menuntut ilmu dan adab terhadap guru

Akhirnya mari  kita tutup kegiatan pembelajaran kali ini dengan berdo'a 



Tetap sehat dan semangat shobat Ceria yang sholeh dan sholekhah semuanya.

Terima kasih atas perhatiaannya, jumpa lagi pada pembelajaran berikutnya 

Wassalamulaikum warraihmatullohi wabarokatuh 


0 komentar:

Posting Komentar