tema 7 subtema 2 muatan IPA dan SBdP kelas 5 Semester 2

 Assalamu’alaikum Warrahmatulloh Wabarokatuh 

Hai Shobat ceria😇😇 dimanapun kalian berada. Apa kabar semua? Semoga shobat ceria beserta keluarga senantiasa dalam lindungan Alloh SWT. Aamiin. 

Mari sebelum kita mulai pembelajaran kali ini, kita mulai dengan berdoa terlebih dahulu.

Tujuan Pembelajaran

SBDP

  1. Siswa dapat mempraktikkan gerak tari dengan pola lantai yang benar.
  2. Siswa  dapat  menyebutkan  unsur-unsur  budaya  dengan penuh kepedulian.

IPA

1. Memahami kalor dapat mengubah suhu suatu benda.

2. Mengetahui contoh perubahan wujud benda yang dipengaruhi oleh panas atau kalor.

Materi Pembelajaran 

Shobat ceria tentu sudah mempelajari tentang pola lantai pada tarian pada materi sebelumnya, bukan? Apa itu gerak tari? Ayo kita pelajari bersama!

Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari.

Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yang perlu kamu ketahui sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pola lantai. Ada bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar berikut.



pakah kamu bisa membedakan ketiga bentuk karya tari tersebut? Mudah bukan?

Kalian tahu tidak?

Bangsa Indonesia dibangun di atas keragaman dan perbedaan. Ras, suku, golongan, agama dan budaya yang hidup beriringan manjadikan Indonesia  bangsa yang besar.

Perbedaan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dijaga. Satu di antara perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah suku bangsa dan budaya. Sebagai bangsa yang terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, kita harus bangga karena suku-suku yang ada mempunyai budaya yang beragam. Keragaman tersebut terlihat jelas dalam unsur-unsurnya.

Unsur-Unsur Budaya

1.  Religi/Kepercayaan

Di Indonesia, diakui adanya enam agama resmi, yaitu Hindu, Buddha, Islam, Katolik, Kristen, dan Konghucu. Semuanya dapat  mengembangkan  sikap   tolerensi dan kerukunan.

2.  Mata Pencaharian

Keragaman alam di Indonesia menyebabkan mata pencaharian masyarakatnya juga beragam. Sebagian penduduk Indonesia menjadi petani karena memang tanahnya subur. Sementara itu, orang-orang yang tinggal di tepi sungai atau pantai   mengandalkan perikanan sebagai   mata pencahariannya. Lalu, ada   pula yang menjadi pedagang, peternak, pekerja jasa, atau mata pencaharian lainnya.

3.Teknologi dan Peralatan

Teknologi berkaitan dengan   kepandaian dan keterampilan orang dalam membuat atau melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Teknologi bermula dari bentuk yang sangat sederhana, lalu berkembang terus sesuai dengan   perkembangan dan kemajuan zaman. Selain itu, kebutuhan manusia mulai beragam. Teknologi yang sudah ada sejak zaman dulu hingga sekarang seperti teknologi dan peralatan senjata, wadah, alat angkut, tempat berlindung (rumah), alat pembuat makanan dan minuman, serta pakaian dan perhiasan.

4.      Kesenian

Hampir semua suku bangsa di Indonesia memiliki kesenian yang   menjadi ciri khasnya. Kesenian dapat dikelompokan menjadi dua macam.

a. Kesenian  yang  dapat  dinikmati  oleh  mata, misalnya seni patung, seni ukir, seni lukis, seni rias, seni tari, seni pedalangan (wayang), dan seni olahraga.

b. Kesenian  yang  dapat  dinikmati  oleh  telinga, misalnya seni musik dan seni sastra. Setiap suku di Indonesia juga memiliki lagu daerah, alat musik, dan berbagai keseniannya sendiri-sendiri.

5. Pengetahuan

Berbagai suku bangsa di Indonesia telah memiliki pengetahuan yang tinggi. Pengetahuan itu telah mereka terapkan untuk mengatasi   kesulitan-kesulitan hidup.   Pengetahuan itu antara lain tentang alam sekitar, flora fauna, bahanbahan mentah, benda-benda  di  lingkungan alam, tubuh manusia, sifat dan kelakuan manusia, serta pengetahuannya tentang ruang dan waktu.

Misalnya, pengetahuan tentang berbagai jenis tanaman dan ramuan obat tradisonal, pengetahuan menentukan arah orang Dayak sehingga tidak tersesat di hutan belantara, dan pengetahuan menentukan arah para pelaut tradisional kita ketika mengarungi samudra dengan kapal  pinisinya sehingga bangsa kita dikenal sebagai bangsa bahari.

6.Sistem Kemasyarakatan

Sistem kemasyarakatan adalah pola  hidup  yang menjadi kebiasaan dan dianut serta telah menjadi kebiasaan suatu masyarakat. Ada    sistem perkawinan, sistem   kekerabatan, dan sistem berperilaku dalam masyarakat.

Contohnya, sistem marga pada suku Batak dan sistem trah pada suku Jawa. Kedua contoh ini merupakan    sistem kekerabatan suku-suku tersebut.

7.Bahasa

Setiap suku bangsa mempunyai alat komunikasi sendiri-sendiri yang terkadang hanya dimengerti dan  dipakai  oleh  suku  itu  sendiri. Itulah   yang dinamakan dialek. Lalu, bagaimana suku-suku di Indonesia    bisa berkomunikasi dengan suku yang lain?

Beruntunglah kita memiliki bahasa   Indonesia yang telah ditetapkan  sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Tentu kamu ingat bukan salah satu ikrar Sumpah Pemuda 1928.

Kamu telah mengetahui unsur-unsur budaya di Indonesia. Keragaman unsur budaya  tersebut lahir karena adanya berbagai faktor. Faktor itu seperti faktor biologis (keturunan, ras, suku), geografis (keadaan alam), dan historis (sejarah/ masa  lampau),  serta  keterbukaan  terhadap pihak luar.

Kalor

Apa itu kalor ?

Kalor adalah energi panas yang dimiliki oleh suatu benda. Kalor juga dapat diartikan sebagai energi yang dipindahkan dari suatu benda ke benda lainnya karena perbedaan suhu/temperatur. Adapun definisi suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Jika sebuah benda dipanaskan, suhu/temperatur benda akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika benda didinginkan, suhu/temperatur benda akan turun. Kalor yang dimiliki oleh suatu benda bisa berubah-ubah. Bisa naik, bisa juga turun karena kalor dapat berpindah dari suhu tinggi menuju suhu rendah.

Sifat Kalor:

  1. Berpindah dari benda bersuhu tinggi (panas) ke benda bersuhu rendah (dingin).
  2. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, semakin besar kalor yang dimiliki.
  3. Semakin tinggi suhu benda, semakin besar kalor yang dimiliki.
  4. Berperan dalam perubahan wujud benda

Peristiwa Perubahan Suhu karena Kalor

1. Saat memasak air air air yang dingin berubah menjadi panas

2. Besi yang dibakar akan menjadi panas

3. Setelah berolah raga tubuh berkeringat

4. Saat siang hari tubuh terasa panas saat berjalan di bawah sinar matahari

5. Sendok menjadi panas saat digunakan mengaduk kopi

6. Air raksa dalam termometer akan naik saat terkena panas tubuh

Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Wujud Benda:

  1. Zat melepas kalor: terjadi pendinginan, contohnya membeku, mengembun, mengkristal
  2. Zat menerima kalor: terjadi pemanasan, contohnya mencair, menguap, menyublim

Jenis Perubahan Wujud Berdasarkan Sifatnya:

  1. Perubahan Sementara: dapat kembali ke wujud semula, terjadi ketika benda dipanaskan atau didinginkan. Contoh: mencair/membeku, menguap/mengembun, menyublim/mengkristal.
  2. Perubahan Tetap: tidak dapat kembali ke wujud semula, terjadi ketika benda dibakar, dimasak, mengalami pembusukan, mengalami perkaratan.

Manfaat Perubahan Wujud dalam Kehidupan Sehari-hari:

  1. Membeku: pembuatan es krim
  2. Mencair: melelehnya mentega/margarin sebagai bahan pembuatan masakan atau kue
  3. Mengembun: embun pada tutup rice cooker mencegah terjadinya basi pada nasi
  4. Menguap: proses memasak air, adanya uap menunjukkan bahwa air telah matang
  5. Menyublim: pada kapur barus membantu menghilangkan bau apek di lemari pakaian
  6. Mengkristal: pembuatan es kering

Perubahan Wujud Benda Pengaruh Kalor

Penguapan adalah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas melalui penyerapan kalor.

Adapun cara untuk mempercepat peristiwa penguapan dapat dilakukan dengan memanaskan, meniupkan udara ke atas permukaan, memperluas permukaan, dan mengurangi tekanan di atas permukaan.

Secara umum, suhu benda akan naik jika benda itu mendapatkan kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun jika kalor dilepaskan dari benda itu. Air panas jika dibiarkan lama-kelamaan akan mendingin mendekati suhu ruang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kalor dilepaskan benda tersebut ke lingkungan.

Contoh perubahan wujud karena penguapan

  1. Merebus air sampai mendidih, dari mulut cerek, keluar asap putih. Asap putih tersebut adalah air yang terkena panas berubah menjadi uap air.
  2. Bensin dibiarkan di tempat terbuka lama-lama akan habis.
  3. Minyak kayu putih dibiarkan di dalam botol terbuka dalam waktu lama akan berkurang isinya.
  4. Baju basah akan kering ketika dijemur di bawah panas matahari.
  5. Sapu tangan basah karena mengandung air. Saat dijemur, air pada sapu tangan mengalami perubahan wujud menjadi uap air. Uap air bergerak ke udara yang suhunya lebih rendah. Setelah semua air berubah menjadi uap, sapu tangan kering.



Alhamdulillah, telah berakhir  pembelajaran daring untuk hari ini, yuk kita berdoa untuk kedua orangtua yang telah merawat dan membimbing kita sampai sekarang ini.

0 komentar:

Posting Komentar