Bahasa Jawa Kelas V ( Parafrase Geguritan )

 Assalamu’alaikum Warrahmatulloh Wabarokatuh 

Hai Shobat ceria😇😇 dimanapun kalian berada. Apa kabar semua? Semoga shobat ceria beserta keluarga senantiasa dalam lindungan Alloh SWT. Aamiin. 

Mari sebelum kita mulai pembelajaran kali ini, kita mulai dengan berdoa terlebih dahulu.


Parafrase Geguritan

a) Pengertian Parafrasa

Parafrasa merupakan istilah linguistik yang mempunyai arti menceritakan/menyampaikan kembali sesuatu teks/konsep dengan cara lain, dengan bahasa yang sama tetapi tidak mengubah maknanya. Menurut KBBI, parafrasa adalah menyampaikan ulang salah satu teks dalam wujud lain dengan maksud untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Kata parafrasa berasal dari bahasa Inggris paraphrase dan bahasa Latin paraphrasis, yang berarti “cara tutur tambahan”. Parafrasis atau menarasikan memiliki arti cara membuat gancaran (prosa).

Untuk bisa membuat parafrase, para pembaca harus tahu apa yang di maksud topik teks geguritan. Kemudian para pembaca harus menemukan gagasan-gagasan setiap baris dalam satu bait. Kata tambahan yang terkadang berupa ilustrasi bisa diabaikan. pendek kata, seandainya menggunakan kutipan langsung atau kalimat langsung bisa dirubah menjadi tidak langsung. intinya bahasa yang ringkas.

b) Tata Cara Parafrase Geguritan

Secara umum ada dua cara memparafrasekan geguritan. Kedua cara tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Membuat parafrasa terikat yaitu merubah geguritan menjadi wujud gancaran atau prosa dengan cara menambah beberapa kata dalam geguritan tersebut. Hal ini dilakukan supaya baris kalimat dalam geguritan mudah dimengerti. Semua kata-kata dalam geguritan masih utuh, tidak diganti atau dihilangkan dan tetap digunakan di dalam parafrasa tersebut.
  2. Membuat parafrasa bebas yakni merubah geguritan menjadi wujud prosa dengan kalimat pribadi. Adapun kata-kata yang semula ada dalam geguritan bisa digunakan bisa juga tidak. secara ringkas dapat diartikan setelah membaca geguritan tersebut sampai selesai kemudian diceritakan ulang menggunakan bahasa pribadi/ sehari-hari.

Secara terperinci langkah-langkah nggancarake atau memparafrasekan geguritan seperti berikut.

  • a. Pembaca harus mengerti terlebih dahulu makna geguritan yang akan digancarkan dengan cara pembacaan hermeneutik atau membaca berkali-kali sampai paham.
  • b. Mencari dan menemukan kata-kata yang memuat makna tidak langsung, majas (pasemon, pepindhan) perumpamaan, simbolik atau sejenisnya kemudian mengartikan kata-kata tersebut.
  • c. Menulis ulang kata-kata yang sengaja dihilangkan oleh penulis. Hilangnya kata disebabkan untuk menimbulkan keindahan bahasa dalam geguritan Walaupun demikian kata-kata yang hilang tadi tidak mengubah arti
  • d. Menyusun kata-kata dalam geguritan menjadi gancaran atau prosa yang lengkap yang terdiri dari kalimat utuh atau minimal memiliki subjek (jejer) predikat (wasesa).

Jika kita amati tata cara terebut, yang dimaksud paraprase tidak lain adalah mengganti geguritan yang berbentuk puisi menjadi gancaran atau berbentuk prosa. Maksudnya adalah geguritan yang semula harus bergantung pada aturan geguritan berubah menjadi gancaran yang harus ikut pada aturan gancaran atau prosa.


Tuladha / Contoh :

GEGURITAN
Sekolahanku

Bangunan kang gagah prakosa
Madeg ing pinggir dalan
Bangunan kang dadi tujuane para siswa
Golek ilmu kanggo sangu tuwo

Saben dina…
Aku tansah ana ing njero bangunan iku
Ngrungokake piwulang bapak ibu guru
Apa kang kudu dakgugu lan daktiru
Tambah dina tambah marem wae atiku

SD Muhammadiyah Inovatif Pujotomo Mertoyudan
Kang kawentar para gurune
Kang kawentar prestasine
Pretasi akademik lan non akademik-e

Parafrase 
geguritan ing dhuwur diowahi dadi gancaran/prosa
Sekolahanku
                Bangunan anyar kang madeg ono ing pinggir dalan deso Pandansari, Sumberrejo, kecamatan Mertoyudan iku sekolahanku. Bangunan kang dadi tujuane poro siswa kanggo sinau nggolek ilmu gawe sangu yen uwes gedhe iso.
                Saben dinten , kulo tansah wonten ing nglebet sekolahan mirengaken piwulang saking bapak ibu guru. kulo marem lan remen menawi saben dinten tambah ilmunipun. sedaya ilmu engkang kulo saget nglampahi lan manfaatken. 
                SD Muhammadiyah Inovatif Pujotomo Mertoyudan sekolahanku, sekolah kang wes kawentar prestasine. Prestasi murid uga prestasi gurune, Prestasi akademik lan prestasi non akademik. 

Tema                     : Pendidikan
Gaya bahasa      :  -Bangunan kang gagah prakosa  (personifikasi)


Alhamdulillah telah selesai pembelajaran hari ini, mari kita tutup dengan do'a 


Wassalamulaiakum Warrahmatulloh Wa barokatuh.

Terima Kasih 😊😊😊

           

0 komentar:

Posting Komentar