HIYUNG ADUH HIYUNG awak 1 kok loro kabeh.ra ono serepe 

ada apa to bu, kok suaranya samapi kedenegran se rt

ini lho leherku kaku, punggung pegel2, tangan ga bia diajak kerja dan kaki sakit utk jalan. 

ooo kalau itu mah gampang tinggal oles saja minyak urut cap pitik, ampuh untuk semua2nya.

wuaah bener sekarang leherku gak kaku lagi pegel2 sakit ilang semuanya.


yaaa benar minyak urut cap pitik ampuh untuk semuaanya.

dapatkan ditoko2 terdekat atau radio kesayangan anda


Alhamdulilah bulan Ramadhan kembali menyapa. Bulan puasa nan mulia, bulan yang penuh berkah dan rahmah berlimpah-limpah . Puncaknya ketika derajat taqwa mampu diraih oleh individu yang menjalankan ibadah puasa. 

Perwujudan taqwa skala pribadi berupa ketundukan terhadap perintah dan larangan Sang Pencipta, baik sebelum, selama dan sesudah Ramadhan. Begitu pula taqwa secara kolektif, terpancar dari sikap masyarakat bahkan seluruh warga negara yang total mengambil hukum-hukum Tuhan dalam segala lini kehidupan. Maka kemashlahatan hidup akan dinikmati, kemudharatan bisa dihindari. Inilah kemewahan dunia dan akhirat bagi siapa saja yang menyakininya.

Taqwa adalah cahaya perubahan. Cahaya yang mampu menyalakan kesadaran masyarakat bahwa kondisi hari ini yang jauh dari nilai-nilai Islam sehingga  perlu perubahan dari masing-masing individu. Derajat taqwa ini akan diperoleh oleh orang yang menjalankan ibadah puasa yang berkualitas.

Puasa yang berkualitas  mampu membentuk seseorang untuk lebih disiplin, menghargai waktu ( sahur dan buka ), tanggung jawab, senantiasa merasa diawasi oleh Alloh, jujur,mampu mengeadlikan diri ( self direction ). Puasa yang dilaksanakan dengan benar sesuai ajaran Rosululloh serta penuh penghayatan  makna puasa akan membuahkan kebaikan yang bisa dirasakan tidak hanya  untuk  diri sendiri tetapi juga bagi orang lain, serta dapat menghindarkan kira dari sifat buruk dan berbagai kemungkaran yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Puasa tidak sekedar ibadah ritual, tidak juga sekedar menahan makan dan minum serta menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Puasa digunakan sebagai proses latihan spritual untuk mencapai pribadi yang bertaqwa, pribadi yang lebih baik dari hari kemarin dan hari ini. 

Dalam hal ini kita perlu persiapan, perencanaan, target serta langkah-langkahnya. Memperhatikan hari esok berarti melakukan perencanaan hidup agar hidup lebih terarah baik perencanaan yang bersifat duniawai maupun ukhrawi, Hal ini sesuai dengan firman Alloh Q.S Al Hasr ayat 18

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

 (QS.  Al-Hasr Ayat 18 )

Seperti diskusi sederhana sebelum puasa , anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka saling bertanya, menjawab, dan bercerita tentang pengalaman dan rencana Ramadhannya. Jawaban anak-anak, sebenarnya sangat tampak sederhana y seperti: berpuasa 1 hari penuh, masuk TPA, buka bersama, sahur bersama, shalat tarawih, silaturahmi ke rumah saudara, berkumpul dengan keluarga, membeli baju lebaran, mengkhatamkan Al Qur'an dan bahkan makan enak saat buka puasa.

Tapi, dari jawaban-jawaban yang sederhana itu lah yang membuat saya yakin bahwa anak-anak ternyata memiliki spirit Ramadhan. Spirit itulah yang mestinya kita pupuk dan tumbuhkan agar semakin tinggi. Dengan adanya Spirit yang begitu tinggi, nantinya membuat nuansa Ramadhan menjadi lebih meriah seperti layaknya menyambut Hari Raya atau perayaan lainnya. Selain itu juga bisa meningkatkan semangat beribadah kita semua dan berlomba-lomba dalam kembaikan.

Dengan mengambil spirit Ramadhan, mari kita mulai siapkan diri menjadikan momentum Ramadhan kali ini untuk menuju perubahan yang lebih baik demi kejayaan Islam

0 komentar:

Posting Komentar